Kamis, 27 Desember 2012
Dominasi Produk Asing di Indonesia
LENSAINDONESIA.COM: Ketua Umum Sakti (Serikat Kerakyatan Indonesia) Standarkiaa Latief mengaku prihatin pada kondisi saat ini. Sebab setiap hari dijumpai masyarakat sekarang bangun tidur yang mana air minum Aqua, dimana 74 persen sahamnya milik Danone perusahaan Perancis. Atau minum Teh Sariwangi 100 persen saham milik Unilever Inggris. Dan semua bayi mengkonsumsi susu SGM milik Sari Husada yang 82 persen sahamnya dikuasai Numico Belanda.
Kiaa juga menyebutkan, masyarakat di Indonesia mandi dengan sabun Lux dan pasta gigi Pepsodent produksi Unilever, Inggris. Untuk Sarapan, berasnya beras impor dari Thailand (BULOG pun impor), Gulanya juga Impor (Gulaku). Mau santai habis makan, rokoknya Sampoerna yang semua telah tahu bawa rokok yang diproduksi di Surabaya itu 97 persen sahamnya milik Philip Morris, Amerika.
“Keluar rumah naik motor atau mobil buatan Jepang, Cina, India, Eropa tinggal pilih. Sampai kantor nyalain AC buatan Jepang, Korea, Cina. Pakai komputer, hp, operator Indosat, XL, Telkomsel semuanya milik asing, Qatar, Singapura, Malaysia,” jelasnya Saat dihubungi LICOM (06/11/12).
Mau belanja ? Ke Carrefour, punya Perancis. Kalo gitu ke Alfamart, 75 persen sahamnya juga punya Carrefour.
Bagaimana dengan Giant? Ini punya Dairy Farm International, Malaysia yang juga Hero. Malam-malam iseng nongkrong ke Circle K dari Amerika. Ambil uang di ATM BCA, Danamon, BII, Bank Niaga ah semuanya sudah milik asing, walaupun namanya masih Indonesia.
Kiaa mengatakan, semua yang ada serba milik asing, sampai yang terkecil pun bukan milik asli indonesia. “Mau bangun rumah pake semen Tiga Roda Indocement sekarang 61,70 persen sahamnya milik Heidelberg Jerman,” ujarnya.@aguslensa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar